Jumat, 21 Desember 2012

SEJARAH SADAPAINGAN


AKI SEDA YANG SAKTI PENDIRI DESA
”HIR WALAHIR HOR ANGGOGOD NGELEK PUGAG TUMPAK COGREG, NGAJINJING SADAPAINGAN NANGGEUY CIPEUNDEUY..... HEG PAK TANI GEURA TANGHI GUNUNG MADATI GEUS NGANTI DIPIJUARA PANCUH KALAPA MAWA BEJA TIBOBOJONG GURILAP HERANG SISIT NILEM NA PAMUKA LAWANG CARITA BARI NGARAMPA SALIRA MALAH MANDAR   ANJEUN SUKA NAGBELA DESA REUJEUNG NAGARA DARIGAMA NYATANA”
                Konon  zaman dahulu kala ketika masa jayanya Prabu Siliwangi menguasai “tatar sunda”,  dengan segala kesaktiannya. Bukan saja dengan kesaktiannya saja melainkan karena kearifan dan kebijaksanaan dalam tindakan dan perbuatan. Dia seorang raja yang agung menyayangi sesama manusia apalagi terhadap rakyatnya.
                Waktupun terus berlalu taun berganti taun dan pada akhirnya sampailah pada saat-saat  berakhirnya kedudukan sebagai raja yang adil karena terdesak masuknya budaya baru, justru budaya baru itu di bawakan oleh keturunannya.
                Keturunan Prabu Siliwangi terpencai kemana-mana dari kerajaan Padjajaran. Salah satu diantaranya adalah Prabu Kian Santang yang memeluk agama Islam. Prabu Siliwamgi juga di ajak masuk Agama Islam oleh putranya. Akan tetapi karena memiliki rasa tanggungjawab   mempertahankan budaya bangsa nya dia tidak mau berpindah agama. Pada akhirnya dia memutuskan pergi daripada mengkhianati rakyatnya. Kepergian Prabu Siliwangi tidak ada yang mengetahui karena kesaktian yang dia miliki. Bahkan oleh rakyatnya Prabu Siliwangi hilang menyempurnakan diri dengan jalan “ngahiang”
                Tinggalah sekarang kerajaannya yang sekaigus di perintah oeh Prabu Kian Santang. Seuruh rakyatnya tanpa suatu paksaan di ajak untuk memeluk budaya baru yakni agama islam yang di sebarkan olehnya.
                Prsbu Kian Santang sangat berhasil dan menarik perhatian dalam menyebarkan agama islam. Keberhasilan ini karena mendapat bantuan dari keraton Cirebon dengan Sultan susuhunan Cirebon. Persahabatan diantara mereka sangat erat sekali sehingga saling bantu membantu dalam segala hal.
                Pada saat kunjungan Susuhunan cierebon pergi ke Pajajaran menceritakan bahwa kerajaan tetanggan sampai saat ini tidak mau masuk Islam. Adapun tetangganya itu adalah Kerajaan Talaga Manggung Dengan raja agung Palamarta Pangeran Talaga di dampingi caon Ratu keturunannya ; Simbarkancana, C entang Barang dan Aki panglurah.
                Sepuangnya Susuhunan cirebon Kian Santang merasa penasaran igin rasanya mengajak terhadap raja Talaga Manggung untuk masuk agama islam. Kian Santang merasa bingung siapa kiranya yang tepat untuk di utus dan sanggup pergi menemani Raja Talaga Manggung itu.
                Pada suatu maam Kian Santang mendapat iham dari yang maha kuasa bahwa yang paling tepat adalah seorang tua yang berketurunan dari Limbangan Garut. Di utuslah salah seorang menemui Raja Limbangan dan dapatlah seorang  yang sanggup, untuk menemui Raja Talaga. Kebetulan yang sanggup itu adalah seoran gulama yang sakti masih ada kaitannya dengan Girilaya.

                Aki Seda nama ulama sakti itu mendapat tugas menyebarkan agama Isam ke Talaga Manggung, kedua mendapat tugas menyebarkan keturunan di daerah itu di tempat yang masih kosong.
                Kesaktian Aki Seda p[un tidak kalah saktinya oleh Prabu Kiansantang. Aki Seda kalau bersembahyang suka di atas daun di atas daun pisang yang masih tuh berdiri tegak (menempel pada pohon yang beum di tebang). Kalau mau mengambil buah Kelapa cukup menggerakkan tangan dari dari bawah maka terjatuhlah kelapa itu.
                Ceritanya Aki Seda pergi menuju daerah Talaga Manggung dan sampailah di sebelah selatan TalagaManggung  yang saat itu sedang terjadi peperangan dengan Tentara kerajaan dari jogja. Betapun gigihnya tentara jogya tidak kuat melawan tentara kerajaan Talaga. Sampai pada akhirnya Aki Seda pun ikut tertangkap oleh tentara kerajaan Talaga.
                Selama Aki Seda dalam tahapan segala tingkah laknya tidak di pandang oleh Raja Talaga. Yang dipandang aneh itu karena setiap ima waktu suka mengadakan sembahyang, dengan bacaan-bacaan yang tidak di mengerti.
                Karena kelakuan-kelakuan aneh itulah maka Aki Seda di anggap orang gila dan di asingkan ke hutan muncang pandak. Diantarkan oleh Pangeran Saringsingan dari Talaga manggung.
                Aki Seda diam di hutan itu bahkan dapat membawa seorang wanita dari Talaga dan  Dijadikan istrinya. Akhirnya tugas pertama dari Kiansantang  dapat dilaksanakan karena Aki Seda telah memiliki anak dan cucu yang semakin banyak.
                Seteah lamanya tinggal di tempat itu.
                Pangeran Saringsingan mendapat tugas untuk mengontrol daerah yang dipakai pengungsian Aki Seda yang di anggap gila itu. Sampailah pangeran Saringsingan di Hutan Peundeuy(tumbuhan samacam petai) dan hutan pisang. Padahal tadinya waktu mengantar Aki Seda belum banya pisang. Pangeran Saringsingan semakin kaget saja karena di daerah itu sudah ada perumahan itu adalah keturunan Aki Seda.
                Ketika akan memasuki perkampungan Pangeran Saringsingan melewati Gapura sederhana  dan di pinggirnya ada sebuah sumur yang sangat bening sekali. Pang eran Saringsingan merasa haus dan mau memberi minum kuda nya walaupun dalam hatinya merasa aneh karena di tempat itu dahulu belum ada sumur.
                Pada saat minum Pangeran Saringsingan mendengar suara Adzan dari sebelah utara. Akan tetapi tidak ada wujud manusia yang ada di sekitar itu. Ketika itu Pangeran akan minum lagi terdengar lagi suara yang tanpa wujud. Pangeran Saringsingan kemudian mengontrolnya. Dan memperhatikan suarasuara yang datang dari pohon pisang, padahal suara itu adalah suara Aki Seda sedang shalat dengan mempergunakan dengan ilmu kabut (haimunan)
                Setelah Aki Seda selesai sembahyang barulah bertanya terhadap Pangeran Saringsingan tanpa menampakan dirinya ;
Aki Seda               : Tuan mau kemana?                                                       
Saringsingan     : saya sedang diam... hey... siapa yang menyapa saya. Sambil meirik ke kiri dan                              kekanan tetapi tidak ada orang
Aki seda             : Masa tuan tidak melihat saya. Katanya orang Telaga Manggung Sakti
Saringsingan     : jangan mencela saya tidak bisa melihat
Aki Seda            : Sambil tersenyum dia menampakan dirinya, sehingga dapat terlihat oleh Pangeran                                 Saringsingan.
Saringsingan : “ Panginan atuh da Aki Seda ( pantas kalau begitu karena yang berbicara itu Aki Seda)

                Sebelum pergi setelah lama silaturahmi dengan Aki Seda Pangeran Saringsingan pergi. Namun sebelum pergi pangeran beramanat kepada Aki Seda sebagai berikut :
“JAGANING PAGETO JAGANING SUPAGI IEU PATEMPATAN AKI KUDU DI INGARANAN, KADE KI”
Nanti pada masa yang akan datang daerah ini harus di beri nama paingandisada”
                Namun karena bahasanya yang janggal desa ini. Oleh Aki Seda di berinama SADAPAINGAN yang saat itu termasuk kawasan hutan muncang pandak. Untuk menyebarkan keturunan salah seorang di suruh membuka hutan itu setelah berkembang di sebut dusun MUNCANGPANDAK.
                Setelah Aki Seda pergi tanpa ada yang mengetahui daerah Muncangpandak yang termasuk Talaga ini di bagi dua bagian :
         Paingandisada sekarang sadapaingan, ciamis
         Muncangpandak sekarang Cinyasag, panawangan, ciamis
Sumur tempat aki seda berada di Kampng cipeundey. Yang sampai saat sekarang tidak pernah kering walaupun kemarau panjang.
        Setelah ada perjanjian dengan Prabu Galuh pakuan dari ciamis maka daerah muncangpandak, sadapaingan termasuk wilayah Kabupaten Panjalu dengan batasnya sungai cijolang, gunung Medati.
        Demikianlah cerita Aki Seda yang sakti pendiri Desa sadapaingan, sebenarnya dialah penyebar islam pertama di daerah Ciamis utara dan orang pertama sebagai penyebar agama islam yang menyusup ke daerah Kerajaan Talaga Manggung yang kedudukannya sekarang di Talaga kabupaten Majalengka. Aki Seda telah berhasil menunaikan tugas tanpa peperangan akan tetapi sagala usahanya itu dilaksanakan dengan ketabahan dan kesabaran diri.
rahnya sebag ai berikut :
AKI SEDA YANG SAKTI
        Suatu pagi yang cerah panorama menyinari alam penuh kedamaian. Air bening menempel pada dan-daun yang hijau mengkilap, betapa indahnya. Pohon-pohon yang besar mengelilingi sebuah bangunan, yang tiang-tiangnya terbuat dari pohon jati beratapkan kiray sangat menawan hati.
        Pearbu Kiansantang baru naik tahta Kerajaan Padjajaran, sedang menanti kedatangan tamu-tamu agung Pangeran Susuhunan dari Keraton kacirebonan, sambil menikmati pagi hari yang cearah.
        Tidak lama kemudian apa yang di nantikan telah berkumpul untuk mengadakan musyawarah dibalairungseri, di hadapi kerabat dan penasihat dari dari kerajaan Limbangan Garut, tumenggung Mentri, hulubalang, rakyat hina dina sekaliannya. Maka Baginda Kiansantang bertitah terhadap tamunya :
" Aduhai sahabatku sekalian, selamat datang di negeri ku tercinta ini, sengaja mengundang shabat-sahabatku. dan maafkan atas segala penerimaan di negeri ini besar pasak daripada siang."
        Perabu Susuhunan cirebon dengan lembut :
"Wahai kerabatku tercinta, hamba menghaturkan banyak terima kasih atas segala budi baik yang telah disampaikan kedahu."
        "Pangeran sudah lama kita tidak berjumpa dengan betapa rasa rinduku terhadapmu, dan bagaimana keadaan di daerah pangeran Susuhunan pada waktu ini ? "
        Pangeran Susuhunan mendengar pertanyaan Kiansantang , diam sejenak, tak lama kemudian dia berbicara.
        " keadaan di negeriku pada saat ini dalam keadaan tenang, aman, tenttram tiada satupun yang menggangu kedamain. Namun betapa hatiku kecewa mendengar bahwa di dekat keratonku masih bersemayam kerajaan yang tidak meau masukl agama kita yang sangat agung yakni Agama Islam."
        Perabu Kiansantang mengerutkan dahinya sambil senyum simpul yang mengandung arti yang mendalam.
        " Aaahh, aku tidak percaya ! seandaikan aku boleh tahu, kerajaan manakah yang belum sealiran dengan kita ? " kata Perabu Kiansantang.
        " Kami telah beberapa kali mencoba mengirim surat ke negeri itu, tapi apa mau di kata mereka tetap bertahan pada pendiriannya memeliuk agama Hindu. Justru inilah yang menjadi pemikiranku dan ini pulalah yang mendorong haserat hatiku pergi ke negeri padjajaran yang indah ini."
        "Sahabatku apa yang dapat aku lakukan untuk membantumu?" Kata Perabju Kiansantang
Mereka berhenti sejenak untuk mencicipi makanan yang di sajikan puteri-puteri dari puri padjajaran. Lalu Perabu Kiansantang bertanya pada Pangeran Susuhunan.
        " Oooo, aku lupa kerajaan manakah yang tidak mau mau memeluk ajaran Nabi Muhammad?
        " Perlu aku akui, dia memang keras kepala dan tidak mau mengikuti kita, yaitu Raja TalagaManggung."
                        Kiansantang mengangguk-anggukkan kepala mendengar keterangan dari Pangeran Susuhunan itu. sambnil berkata ;"Baiklah jika demikian ak mau minta nasehat dari sahabatku Raja Limbangan." Kata Kiansantang sambil melirik pada Raja Limbangan Garut.. Raja Limbangan Garut yang sudah cukup tua dan juga sekaligus menjadi penasihat Kiansantang berkata :
        "Ampun tuanku beribu-ribu ampun, sembah patik yang hina diharapkan di ampun; dijual jauh digantung tinggi, di bakar hangus, di rendam basah. Titah duli tuanku itu teramatlah benarnya dan patik hanya dapat memberi jalan yang paing tepat menjalankan titah tuan hanyalah anak patik bernama Seda."
                        Mendengar jawaban dari Raja Limbangan itu, betapa gembiranya Kiansantang dan Perabu Susuhunan dari Cirebon. Kiansantang menugaskan Sedapatra
untuk menyelidiki daerah kerajaan TalagaManggung dan mengemban amanat untuk menyebarkan Agama Islam di daerah TalagaManggung.
        Tujuh hari kemudian Sedapatra berangkat membawa amanat yang berat karena kalau raja TalagaManggung tidak masuk Islam dia tidak di perkenankan ke padjajaran maupu ke Limbangan. Diperjalan dia berpikir bagaimana caranya untuk dapat menyebarkan Agama Islam bahkan kalau bisa Menalukan Raja TalagaManggung.
        Terpikirlah di benaknya, tidak ada jalan lain untuk masuk ke daerah Kerajaan TalagaManggung dia Harus menyamar sebagai pedagang.
        sesampainya di TalagaManggung dia tidak menghadap pada Raja TalagaManggung, akan tetapi terus berdagang dan sedikit demi sedikit terus mempengaruhi penduduk di pinggiran kerajaan. Pada wakt itu sedang terjadi penyerangan dari Kerajaan Mataram yang di pimpin yang di pimpin oleh Demang yogya. Karena takut terlibat, maka dia menjual dagangannya ke dekat Lingkungan Keraton Talaga. Akhirnya ajaran yang diajarkan oeh Sedapatra terdengar oleh pihak kerajaan, dan Sedapatra di tangkap oeh Pangeran Saringsingan. Sebelm diasingkan Sedapatra menyerahkan surat dari Kiansantang kepada Raja Talaga.
        Raja Talaga Murka, akibatnya Sedapatra di siksa; Dia tidak ,elawan walaupun di siksa Sedapatra tidak minta ampun, karena diapun mempunyai kesaktian yang luar biasa. Pada akhirnya merasa bosan juga yang menyiksanya yakni Pangeran Saringsingan.
        " Hai Saringsingan buangkah si Seda ini ke sebuah hutan sebelah selatan negeri ini, karena hanya akan membuat negeri kita hancur dan dijajah dengan paham barunya?" kata Raja TalaManggung.
Pangeran menyembah sambil berkata :
"Titah baginda akan hamba laksanakan dengan senang hati."
"tapi ingat bawa oleh kamu sekalian. dayang negeri ini yang memberi makan dan minum sembunyi-sembunyi pada wakt usi Seda di tahan di sini. "
"Baiklah baginda akan saya laksanakan."
        Konon di buanglah Sedapatra kepegunungan sebelah selatan Talaga di htan belantara yang penh dengan binatang buas. Namun dasar Sedapatra seorang yang berilm tinggi, dia tetap bertahan hidup di hutan belantara itu. Daerah ini setelah Sedapatra mengembangkan keturunannya disebut hutan Jahat dan sekarang di sebut hutan jahim.
        Setiap sore di hutan Jahim itu Sedapatra dengan anak atau ketrunannya ska berburu ke sebelah utara, dia sangat senang meihat perang antara pasukan Demang Yogya dengan tentara Talaga, karena sangat teduh, indah, dan sejuk sebelm pulang ke jahim. Tempat itu sekarang di sebut maniis, mungkin berasa dari kata " paniisan" /Tempat istirahat.
        Pekerjaan sebagai pedagang berubah menjadi pemburu untuk makan sehari-har, di perjalanan banyak kepala manusia akibat kejamnya peperang antara Talaga dengan tentara Demang yogya.   

Jumat, 03 Agustus 2012

TEKNIK PRESENTASI YANG BAIK DAN BENAR

Teknik Presentasi yang Baik dan Benar

Presentasi mungkin bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan, terutama untuk para pemula atau yang belum mempunyai pengalaman presentasi.
Ada beberapa tips untuk mengetahui bagaimana cara presentasi yang baik dan benar, yaitu:
1. Melakukan persiapan.
Antara lain, bahan presentasi, bahan yang akan dibagikan (jika ada), peralatan seperti laptop atau infocus dan mempersiapkan mental. Jika semua kondisinya baik dan aman maka bisa membuat kita akan lebih percaya diri.
2. Materi presentasi.
Bedakan antara materi yang akan dipresentasikan dengan proposal yang akan diberikan, karena pada saat presentasi kita menjelaskan point-point nya saja dan tidak perlu secara keseluruhan untuk dibahas karena akan menghabiskan waktu dan membuat audience merasa bosan.
3. Pada saat presentasi.
  • Usahakan datang lebih awal dr waktu yang ditentukan, jangan terlambat!.
  • Gunakan waktu seefisien mungkin.
  • Gunakan pakaian yang sopan tentunya
  • Kenali audiens atau peserta yang hadir, sehingga kita bisa lebih akrab dengan menyebut namanya dan tahu jabatannya.
  • Bagi pandangan ke kita ke semua audiens dan perbanyak komposisi pandangan kita kepada orang yang paling berpengaruh atau pengambil keputusan, seperti CEO atau salah satu pimpinan dari yang hadir.
  • Sebisa mungkin untuk tidak membicarakan hal yang tidak penting dan yang audiens tidak mau dengar
  • Berbicaralah dengan lugas dan sopan
  • Atur intonasi suara kita, jangan kebesaran dan juga jangan kekecilan.
  • Jangan banyak bergerak, karena akan mengganggu konsentrasi peserta.
  • Munculkan beberapa joke untuk mencairkan suasana yang kaku atau membosankan tapi jangan berlebihan.
4. Anggap saja audiens tidak mengerti mengenai materi yang akan disampaikan,jadi bersikaplah dengan mengundang simpati dan rasa kagum para audiens karena pengetahuan kita, tapi hindari kesan menggurui.
5. Pada saat tanya jawab, catat pertanyaan dan jawablah dengan lugas.
Keberhasilan dari sebuah presentasi adalah kita mengerti betul tentang isi yang akan dipresentasikan sehingga pada saat menjelaskan tidak terbata-bata atau kebingungan sendiri. Untuk itu fahami betul isinya dan lakukan persiapan yang matang, karena tujuan dari presentasi adalah untuk membuat para audiens mengerti dan memahami serta tertarik dari isi presentasi yang ditawarkan.

Sabtu, 19 November 2011

RIWAYAT HIDUP SAYA

aceng kurnia
Nama saya adalah aceng kurnia. nama panggilan saya adalah aceng. saya lahir di ciamis tanggal 24 agustus 1994. saya merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. sekarang saya tinggal didesa sadapaingan kecamatan panawangan. kabupaten ciamis, jawa barat, indonesia.